Sabtu, 31 Maret 2012

Kecantikan

Ukhti, kamu cantik sekali… Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali…

Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali…

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya. Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti, kamu cantik sekali…

Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali…

Kecantikan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Ukhti, kamu cantik sekali…

Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Ukhti, kamu cantik sekali…
Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi. Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR Muslim).

Aurat Wanita

Mbaa...
kulit putih mulus mu itu pemberian dari Allah, itu ciptaan dari Allah. . .
kenapa di umbar? kenapa jadi konsumsi publik??
Bangga setiap masang melirik..?

Mbaa...
setiap wanita diciptakan itu memang indah
Tapi bukan berarti harus di perlihatkan sana sini
Wanita diciptakan bukan untuk objek liar para lelaki. . .
Wanita bukan hanya seperti pajangan yg keindahannya mudah sekali didapatkan
Bantulah para lelaki dalam mnjaga puasa panjangnya
Dengan menutup aurat, tegas dlm bicara & msh bnyak lagy aturan sudah dibuat oleh-Nya

Kenapa mba..?
Saya tidak mngerti knp jika kalian keluar rumah harus memakai baju ukuran anak SD
Yang atas semakin ke merendah
Yang bawah semakin tinggi

Dan saya pernah melihat di sbuah toko, hrga hot pants hampir 400 ribu lebih
Aduuhhh engga bangeeet deh mba, saia beli
kalo di buat beli gamis, di pasar bisa dpt lebih dr 3 stell, Mbaa..
ini uda kecil, mahal lagy...mana gg nutup apa-apa

Mba...
segala sesuatu pasti ada pertanggungjawabannya di akhirat
apa klian semua sanggup bertanggung jawab atas kesehariannya memakai pakaian serba mini itu, Mba.?

Cintai aku Karena-Nya

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan dekati aku,Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menggodaku,Jika kau mencintaiku karena Allah jangan merayuku,Jika kau mencintaiku karena Allah jaga izzahmu denganku,Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menyentuhku,Jika Mencintaiku karena Allah jagalah hatimu dan hatiku agar tetap Mencintai-Nya,JIKA BENAR LELAKI ITU MENCINTAMU..dia tidak akan MENYENTUHMU sebelum menikah denganmu,dia tidak akan MEMANGGILMU SAYANG sebelum menikah denganmu,dia tidak akan MELIHAT AURATMU sebelum menikah denganmu,dia takkan menyebabkanmu LALAI DARI MENJADI HAMBA ALLAH YANG BAIK,Wahai Ukhti..inginku menyayangimu,tapi tak sekarang inginku mencintaimu,tapi tak sekarang inginku memilikimu,tapi tak sekarang tapi NANTI suatu saat,dalam sebuah ikatan Suci yang di Ridhai oleh-Nya .. karena jika kini ku penuhi inginku ku akan menodai kasih putih sang Ilahi dan menodai cinta sucimu :) Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci Tak perlu engkau menyangsikan Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu Tak perlu dengan kata-kata Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan Kalau memang kau pilihkan aku Tunggu sampai aku datang nanti Kubawa kau pergi kesyurga abadi Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu Nantikanku dibatas waktu..

Selasa, 27 Maret 2012

♥`•.¸WANITA SHOLEHAH□perhiasan dunia¸.•´♥

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•

1□.WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.

2□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

3□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan,tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

4□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

5□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

6□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

7□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan,tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

8□.WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani,tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

9□.WANITA PILIHAN bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul,tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

9ciri WANITA PILIHAN muslimah cantik bukan dari fisik tapi dinilai dari hati,akhlaq dan perbuatannya.

•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•

Senin, 26 Maret 2012

......(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)….. ☆♥Memikirkan Aib Sendiri☆♥ ......(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)…..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah...Seringkali kita tidak sadar dengan kesalahan sendiri. Tapi kita paham betul dengan kesalahan orang lain. Seperti peribahasa “ gajah dipelupuk mata tak tampak namun kuman di seberang lautan tampak “.


Mengapa kita selalu menyibukkan diri dengan membicarakan aib orang lain, sedangkan aib besar yang ada pada diri kita tidak diperhatikan? Mengapa kita mencela aib orang lain sedangkan aib itu sendiri ada pada diri kita? Alangkah bijaknya sekiranya diri kita mau mengaca diri, berbenah diri atas segala aib yang masih ada, bukan sibuk menggunjing, membicarakan aib orang lain yang mana ia tidak suka aibnya itu dibicarakan. Padahal sesungguhnya kalau mau jujur bisa jadi orang lain yang kita gunjingkan itu lebih mulia di sisi Allah.


Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya :

“ Hai orang-orang yang beriman , janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain ( karena ) boleh jadi mereka ( yang diolok-olokkan ) lebih baik dari mereka ( yang mengolok-olokkan ) dan jangan pula wanita-wanita ( mengolok-olokkan ) wanita-wanita yang lain ( karena ) boleh jadi wanita-wanita ( yang diperolok-olokkan ) lebih baik dari wanita ( yang mengolok-olokkan ) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar –gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah ( panggilan ) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. “ ( QS. Al- Hujurat : 11-12 ).

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti).” (HR Muslim)


Jika kita sudah tahu sedemikian tercelanya membicarakan aib orang lain , maka sudah semestinya kita menjauhkan diri dari perbuatan tersebut. Aib kita sebenarnya lebih banyak, dibanding aib orang lain. Tapi Allah berbaik hati masih menutup aib kita sehingga orang lain belum mengetahuinya, maka sebagai rasa syukur kita kepada Allah janganlah kita membuka dan membicarakan aib orang lain. Kita tentu lebih paham diri kita ketimbang orang lain bukan? Untuk itu sahabat saudaraku fillah..mari kita berinstropeksi diri, mengaca diri dan berbenah diri atas segala kesalahan yang ada. Semoga Allah menggolongkan kita sebagai hamba yang bertaubat dari segala dosa, aamiin.

RENUNGAN HATI

(✿◠‿◠)saya pernah SETIA,
tapi DIDUAKAN..(╯︵╰,)

(✿◠‿◠)saya pernah PERCAYA,
tapi DIKHIANATI..(╯︵╰,)

(✿◠‿◠)saya pernah MENCINTAI,
tapi DISAKITI..(╯︵╰,)

(✿◠‿◠)saya pernah MEMILIKI,
tapi akhirnya KEHILANGAN..(╯︵╰,)

(✿◠‿◠)saya pernah JUJUR,
tapi DITIPU..(╯︵╰,)

(✿◠‿◠)saya pernah BERHARAP,
tapi harapan tu cuma SIA-SIA..(╯︵╰,)

- Lebih baik menunggu orang yang tepat daripada
menghabiskan waktu dengan orang yang salah -,-

.....(¯`*•.¸☆ ˚•° ♥♥˚•° ☆¸.•*´¯)….. ☆ Berandai- andai Bukanlah Solusi ☆ ……(¯`*•.¸☆˚•° ♥♥˚•° ☆¸.•*´¯)…..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah..Pekerjaan mudah tanpa mengeluarkan biaya adalah melamun dan berandai-andai. Ketika melamun kita bisa berimajinasi menjadi apapun yang kita mau. Kemampuan berimajinasi adalah anugerah dari Allah apabila kita bisa memanfaatkan pada hal yang positif. Orang banyak menghasilkan karya cipta awalnya dari imajinasi lalu diwujudkan dalam karya nyata. Yang tidak baik bahkan dilarang oleh Allah adalah kita hanya sebatas imajinasi atau khayalan tanpa memandang kenyataan.



Terkadang terlintas dalam pikiran kita andaikan waktu bisa kita putar ingin rasanya mengawali hidup dengan lembaran putih tanpa noda, ingin menghapus semua kesalahan yang pernah diperbuat dan pengandaian yang lain. Tapi mengandaikan sesuatu yang telah terjadi adalah kesia-siaan. Masa lalu adalah bagian dari lembaran kehidupan kita yang hanya bisa sebagai bahan untuk mengkaji diri agar hari ini dan esok lebih baik. Masa lalu sudah terjadi , tak ada yang bisa mengubahnya dan tak kan bisa diputar kembali. Berandai-andai dengan apa yang telah terjadi hanya akan mendatangkan penderitaan. Itulah sebabnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam menyuruh kita untuk tidak berandai-andai atas apa yang terjadi di masa lalu. “ Bersungguh- sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu , dan mohonlah pertolongan kepada Allah ( dalam segala urusanmu ) , dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah , dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan , maka janganlah kamu mengatakan : ‘Seandainya aku melakukan begini atau begitu maka hasilnya ( pasti ) begini. Akan tetapi katakanlah Allah telah menakdirkan demikian, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki.” ( HR. Abu Hurairah dan Muslim ).



Hal yang harus kita lakukan untuk meyikapi masa lalu yang pahit adalah menyimpan kenangan itu dalam album memori kita untuk dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang di masa depan. Jadi sudahlah, simpan saja air mata itu...terimalah dengan ikhlas atas apapun yang terjadi dan bertekad kuat agar hari ini dan esok lebih baik lagi.

☆♥ ..☆♥..(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)..☆♥..☆♥. ♥ Ketika Pasangan tak Seindah yang Dibayangkan ♥ ☆♥ ..☆♥..(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)..☆♥..☆♥.

☆♥ ..☆♥..(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)..☆♥..☆♥.

♥ Ketika Pasangan tak Seindah yang Dibayangkan ♥

☆♥ ..☆♥..(¯`*•.¸☆♥♥☆¸.•*´¯)..☆♥..☆♥.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah....Di kala masih sendiri berteman sepi....


Tiada pasangan hidup yang menemani....


Kita sering mengharapkan kapankah keindahan itu menghampiri diri?


Sehingga dalam mengarungi hidup tak lagi sendiri, karena ada pujaan hati yang setia menemani....


Di kala kita masih sendiri terbersit niat di hati untuk bertekad menjadi suami/ istri yang sholeh sholehah. Berbagai literatur tentang pernikahan kita pelajari. Sehingga sosok suami/ istri sholeh sholehah terpatri di relung hati. Bilakah waktu itu kan tiba? Ingin rasanya kita memberikan yang terbaik untuk pasangan kita.


Tatkala Allah mentaqdirkan kita mendapatkan jodoh yang soleh sholehah kitapun melangkah ke maghligai pernikahan tanpa ragu. Kini ketika telah menjalani kehidupan rumah tangga banyak hal yang kita temui tak seindah apa yang kita bayangkan . Sifat, karakter, selera, perbedaan pola asuh dan latar belakang keluarga yang berbeda yang semula mudah dijembatani oleh kesamaan iman, cita- cita dan cinta ternyata lambat laun menjadi pemicu perselisihan. Taman bunga yang semula nampak indah ternyata hanya singkat saja kita bisa nyaman singgah di dalamnya.


Sesungguhnya Allah telah memberikan modal dasar cinta dan kasih sayang terhadap pasangan kita namun kita sendirilah yang memupuknya agar cinta pasangan suami istri tumbuh dan bersemi selalu. Salah satu yang membuat menurunnya cinta dan kasih sayang terhadap pasangan adalah BERHARAP KESEMPURNAAN DARI PASANGAN.

Padahal di awal pernikahan, pasangan kita sesungguhnya memang tidak sempurna. Pasangan kita bukanlah sosok yang bisa memenuhi semua kriteria yang kita inginkan.


Dalam hal ini ada baiknya kita renungkan nasehat bijak dari Imam Syafii...


Jika kita membayangkan pasangan yang sempurna tetapi menikah dengan pasangan yang tak sempurna dan tetap berharap kesempurnaan, maka pilihannya ada dua :


1. Hapus bayangan kesempurnaan itu dan terimalah pasangan kita sebagaimana adanya


2. Campakkan pasangan kita dan terimalah bayangan kesempurnaan itu sebagai pasangan hidup kita.

Sahabat saudaraku fillah...Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :

"Manusia itu seperti unta. Di antara 100 ekor unta, sangat sulit menemukan seekor yang sangat baik tunggangannya."( HR. Bukhari Muslim).



Bagi istri hampir tidak mungkin mendapatkan suami yang gagah perkasa, mulia, dermawan, berilmu luas, banyak sedekah, pandai mengendalikan amarah, mudah memaafkan dan romantis. Demikian pula bagi suami hampir tidak mungkin memiliki istri yang cantik, pandai menyenangkan suami, cekatan, pandai memasak, pintar mengelola keuangan, rajin ibadah dan sifat baik lainnya.


Rasulullah menasehati kita berkenaan dengan kekurangan pasangan kita. " hendaknya seorang mukmin tidak meninggalkan mukminah. Kalau dia membenci suatu perangai pada diri istrinya, dia pasti menyenangi perangai yang lain." Pesan ini senada dengan firman Allah " Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, ( maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."( QS. An-Nisa : 19).


Ada sebuah ungkapan... Cinta itu indah bukan mainan. Cinta tulus bukan paksaan. Karena cinta bukan hanya ungkapan. Tapi cinta juga butuh pengorbanan. Cinta sejati mendengar apa yang dikatakan, mengerti apa yang tidak dijelaskan karena cinta datang dari hati yang dalam. Kata - kata ini biasanya dipakai oleh orang yang masih dalam proses ta'aruf. Namun bila sudah melangkah dalam gerbang pernikahan, masihkah ada kelembutan dan kesopanan? Masihkah ada cinta , kasih sayang dan rindu yang menggebu?

Sebagai bumbu perekat keharmonisan rumah tangga adalah kita harus memiliki keimanan dan kesabaran. Dengan keimanan kita yakin bahwa jodoh yang diberikan itu adalah yang terbaik menurut Allah. Dengan kesabaran kita berusaha untuk ikhlas menerima keadaan pasangan kita untuk bersama- sama saling berbenah diri menuju pribadi yang lebih baik sehingga bisa menjalankan roda kehidupan berumah tangga dengan tentram dan damai. Dalam memaklumi kekurangan pasangan, bukan berarti membiarkan beberapa kesalahan itu. Kita harus berupaya saling menasehati dengan lembut dan bijak agar bisa bersama- sama berpegang teguh pada kebaikan dan kebenaran.

♥Mencintai Dengan Indah♥

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Ketika cinta hadir bukan hanya untuk Allah Yang Maha Mengetahui, saat secercah rasa tidak hanya untuk Yang Maha Pencipta, izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba.... Mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya?


Sahabat saudaraku fillah...


Rasa cinta itu ibarat pelangi, begitu banyak warna disana...


Cinta terkadang membuat kita bahagia...


Namun tak jarang membuat kita menderita...


Cinta adakalanya manis bagai madu...


Namun juga mampu memberi rasa pahit bagai empedu...


Cinta adalah perangkap rasa...


Sekali kita salah berlaku, maka akan terkungkung dalam waktu yang lama, dalam lingkaran derita...


Duhai, bagaimanakah kiranya diri bisa keluar dari belenggu itu?


Cintailah dia dengan indah, sikapi dengan anggun dan bijaksana.


Cintailah dia dalam diam, dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan.

♥♥ Cintai dalam diam ♥♥


Bukan karena membenci hadirnya, tapi menjaga kesuciannya, bukan karena menghindari dunia, tapi meraih surganya, bukan karena lemah untuk menghadapinya, tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyesatkan.



♥♥ Cintai dari kejauhan ♥♥


Karena kehadiran kita tiada mampu menjauhkan diri dari cobaan, kehadiran kita hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan, kehadiran kita mungkin saja akan membawa kesedihan bagi hati yang terjaga.



♥♥Cukup cintai ia dengan kesederhanaan♥♥


Memupuknya hanya akan menambah penderitaan, menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan, mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan.



♥♥ Maka cintailah ia dengan keikhlasan ♥♥



Karena tentu kisah cinta Fatimah dan Ali bin Abi Thalib yang diinginkan oleh hati... Tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi?


...boleh jadi ( pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ( QS. Al Baqarah : 216)


Sahabat saudaraku fillah....Tiada obat yang paling mujarab bagi dua orang berlainan jenis yang saling mencintai kecuali bersatunya dua hati,dua jiwa dan raga dalam ikatan suci pernikahan.


"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas ( pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.( QS. An-Nur : 32).



Tapi.... Jika memang kelemahan masih nyata di pelupuk mata maka bersabarlah, berdo'alah dan berpuasalah....


"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ( QS. Al- Israa : 32)



Sahabat saudaraku fillah...Cinta bukan untuk kita hancurkan dan kita musnahkan, yang kita perlukan adalah mengendalikan dan mengarahkan agar tidak melanggar syariat-Nya. Kita butuh waktu, kesabaran, kepercayaan/keyakinan bahwa Allah lah yang mengatur segalanya. Dia akan memberikan pasangan hidup yang terbaik untuk kita pada waktu yang tepat dan orang yang tepat.



Sebelum semuanya halal marilah kita fokus mendekatkan diri pada-Nya dengan memperbanyak ibadah dan memperkuat rasa cinta kita pada-Nya.


Dan cintailah yang belum halal itu dalam diam, dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan, itu jauh lebih anggun, lebih indah, lebih bijak dan lebih suci.

Jumat, 23 Maret 2012

"Sedikit Mengenali Jati diri Laki-laki dan Perempuan" Hati lelaki seperti brankas, (tempat menyimpan segala masalah).

Bimillaah Ar Rahmaan Ar Rahiim...

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaah wa Barakaatuh..

Lelaki lebih memilih bermain dengan pikirannya.
Diam adalah cara dia untuk meraba jalan keluar.
Masalah yang datang menerjang adalah makanan sehari
hari yang kudu ditaklukkan. Diendapkan dalam sikap dewasa dan diuraikan dengan
kemampuan nalarnya.
Air mata lelaki mahal. Tidak mudah menetes manakala
bingung mengepung.
Tidak mudah menetes manakala panik mencekik.
Tapi mungkin justru akan menetes pelan saat menghamba dalam kerinduan.
Menyepi dalam kepasrahan. Bertobat akan jutaan
kesalahan yang pernah dilakukan. Cerita tentang masalah...? kapan kapan saja. karena dia
hanya akan cerita bila memang ada peluang solusi
masalah yang orang yang diajak berbagi.
Tidak sembarang orang bisa mendengar curahan hati.
Tidak semua orang pula bisa sedemikian mudah percaya
dan mempercayakan masalahnya. Maka menyimpan masalah adalah jati dirinya dan itu
lebih baik daripada harus terbuka kanal hati hingga lari
kemana mana masalah pribadinya. Berbeda dengan perempuan.
Hatinya tak kuasa menahan persoalan persoalan.
Bercerita, berbagi, dan juga mengekspresikan diri dalam
sikap dan tingkah laku adalah hal yang biasa.
Susah bagi wanita menyembunyikan perasaan. Apakah
itu suka, benci atau bahkan sedih. Ingin rasanya seperti pria yang selalu pakai logika. tapi
nampaknya perempuan memang berbeda.
Dia lebih suka bicara pada hati dan komitmen bicara pada
soal memiliki dan dimiliki. Tidak lagi bicara pada soal suka
atau tidak suka semata. Maka airmata bagi wanita adalah sebuah cara untuk
mengungkapkan perasaan. Bahagia, haru, benci dan
bahkan luka, menjadi sangat jelas terpancar lewat
linangan air mata dan isakan tangisnya.
Maka bila memang itu terjadi, mereka hanya butuh
didengar dan diperhatikan. Butuh dibantu dan diakui keberadaannya.
Serta butuh sandaran, yang akan bisa menguatkan,
langkah kaki kehidupan yang masih kudu berjalan entah
sampai kapan..... Dari hadist Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa nabi
Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya
mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya
tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling
atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik." (HR Bukhari bab an-Nikah no 5186).

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥ ♥Jangan Tangisi Yang Telah Pergi♥ ♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..

Jangan tangisi yang telah pergi karena sesungguhnya dia bukan yang terbaik untuk kita..

Sesungguhnya patah hati hanya salah satu cara Allah menyadarkan bahwa yang kita cinta bukanlah yang tepat untuk kita..

Sudahlah..lupakan yang telah pergi karena meratapinya bukanlah tindakan bijaksana..perlu kita sadari bahwa yang kita ratapi belum tentu memikirkan kita..


Saudaraku..barangkali ada di antara kita pernah suatu waktu begitu mencintai dan amat berharap terhadap seseorang agar menjadi pendamping hidup kita. Ketika dia pergi kita masih berharap suatu ketika dia akan kembali menemani hari-hari kita menjalani kehidupan ini. Namun apa hendak dikata, yang dinanti tak pernah kembali bahkan yang lebih menyakitkan adalah dia menemui kita hanya untuk memberi sepucuk surat undangan pernikahan...sungguh menyedihkan..lantas bagaimana dengan diri kita yang terlanjur memiliki pengharapan besar terhadapnya? Sanggupkah menjalani kehidupan selanjutnya dengan tegar? Semua berpulang kepada pribadi masing-masing.


Teringat aku akan pesan dari Abah ketika diri pernah kecewa karena cinta , ketika diri seperti hidup di padang yang tandus. Abah adalah sosok orang tua yang tegar yang kala itu mampu memberi embun penyejuk bagi jiwa nestapa. Suatu ketika beliau bercerita . Nak, Abah pernah mengalami masa muda sepertimu. Dulu Abah memiliki sosok wanita idaman yang menurut Abah bukan hanya cantik parasnya tapi juga cantik hatinya. Wanita itu adalah bunga desa di kampung Abah. Hampir setiap pria menginginkan dia menjadi pendamping hidupnya termasuk Abah. Namun aneh bin ajaib gadis cantik itu memilih Abah, seorang pemuda sederhana dengan penampilan sederhana pula. Hampir tiap pemuda mencibir Abah mereka menyangka Abah memakai guna-guna. Astaghfirullahal adzim.


Singkat cerita Abah dan orang tua melamar gadis itu dan hari pernikahanpun ditentukan. Alhamdulillah alangkah bahagianya Abah mendapatkan anugerah terindah ini. Sambil menunggu hari bahagia itu tiba, Abah berikhtiar hampir tiap malam sholat tahajud dan istikharah agar dimudahkan oleh Allah. Tepat sebulan sebelum hari pernikahan , tiba-tiba Abah dipanggil calon mertua. Tak pernah Abah bayangkan sebelumnya ternyata panggilan itu adalah pembatalan pernikahan. Calon istri Abah berpaling memilih pria yang lebih kaya dan lebih tampan dari Abah. Apa boleh buat Abah tidak bisa memaksakan kehendak dan menerima pembatalan pernikahan itu meskipun berat hati.


Nak, akibat kegagalan itu Abah stress selama tiga bulan. Orang tua Abah kebingungan bagaimana menyembuhkan Abah yang terkena penyakit Tekanan Batin Cinta. Setiap hari Abah mengurung diri di kamar karena malu terhadap tetangga . Akhirnya orang tua mengirim Abah ke sebuah pesantren untuk rehabilitasi mental sekaligus supaya Abah menyibukkan diri belajar agama lebih mendalam.Alhamdulillah sedikit demi sedikit Abah mengalami perbaikan dan bisa melupakan masa lalu Abah. Tak lupa di penghujung malam Abah meminta kepada Allah untuk menghadirkan jodoh yang terbaik untuk Abah.


Suatu ketika Abah ditanya oleh guru ngaji apakah siap menikah apabila ada seorang wanita yang bersedia menjadi istri Abah. Sejak awal Abah sudah menerima siapapun yang Allah pilihkan jika itu yang terbaik. Wanita ini adalah santri di pesantren itu juga. Seorang wanita sederhana namun di kala menatap wajahnya Abah merasakan kesejukan dan kedamaian. Barangkali itu adalah hasil tempaan iman dan ilmu pembinaan akhlaq yang selama ini digelutinya. Hal yang membuat Abah bahagia dia bisa menerima Abah apa adanya dengan kondisi batiniah Abah yang pernah tergoncang sedangkan belum tentu wanita lain sanggup menerimanya. Setelah menjalani proses perkenalan keluarga berikut lamaran, hari pernikahanpun dilaksanakan. Alhamdulillah segalanya berjalan lancar. Selama Abah menjalani kehidupan rumah tangga , kami belum pernah mengalami masalah besar. Kalau toh ada sekedar masalah kecil sebagai bumbu cinta.


Tepat tiga bulan pernikahan kami, Abah menerima kabar dari keluarga calon istri yang dulu meninggalkan Abah. Dia mengalami kecelakaan bersama suaminya dan meninggal di tempat kejadian. Mendengar kabar itu Abah tentu saja sedih namun di sisi lain kejadian ini bisa membuka mata hati Abah. Mengapa Allah tidak menjodohkan Abah dengan wanita itu, ternyata inilah jawabannya. Andaikan waktu itu Abah jadi menikah dengan dirinya barangkali Abah sudah menyandang status duda semenjak muda Nak. Subhanallah..ternyata kasih sayang Allah begitu besar terhadap Abah. Allah menghindarkan sesuatu yang memang tidak baik untuk Abah. Sebagai gantinya Allah memberi pendamping seorang istri penyayang yang setia mendampingi Abah hingga kini Nak.


Dari cerita Abah tadi ambillah hikmah untukmu dan untuk sahabat-sahabatmu yang lain Nak , jika seseorang yang kita cintai meninggalkan kita sedangkan kita sudah berikhtiar maksimal sudahlah lepaskan saja Nak..jangan kau ratapi sesuatu yang luput darimu..ketika keinginan kita tak sejalan dengan kehendak Allah biarlah kehendak-Nya yang berjalan di atas kehidupan kita karena sesungguhnya kehendak-Nya adalah kebaikan untuk kita... Ketika keinginan dan rencana kita tak sejalan dengan keinginan dan rencana Allah, yakinlah bahwa skenario yang dirancang oleh Allah lebih indah dibandingkan dengan keinginan dan rencana yang kita rancang .. biarkan tangisan luruh dalam penghambaan diri dengan bersujud pada-Nya bukan tangisan kecewa atas taqdir-Nya tapi kecewa karena belum memahami maksud kebaikan-Nya.. Ketika harapan dan keinginan kita tak sejalan dengan kehendak-Nya maka pilihlah SABAR dan RIDHA sebagai hiasan diri karena apa yang baik menurut-Nya pasti baik menurut kita.. “...Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” ( QS. Al Baqarah : 216).


Nak..ikhlaskan kepergiannya dan yakinlah Allah kelak akan mengganti yang lebih baik. Kuncinya adalah perbaiki diri sehingga kelak Allah memberi jodoh yang pantas untuk kita.

Menuju Surga Dengan Cinta

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Segala puji hanya bagi Allah SWT, sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-NYA dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-NYA.

Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).

Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW : "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)

Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.

Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalah artikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tata susila seorang mukmin.

Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah).


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Kamis, 22 Maret 2012

♥•♥ Ketika Kesetiaan Ternodai ♥•♥

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sahabat saudaraku fillah..ada pertanyaan dari saudaraku sekalian bagaimana jika kesetiaan berbalas pengkhianatan ?

Ada sebuah ungkapan “ Tak ada kata setia untuk orang yang tak setia “. Ungkapan ini ada benarnya namun di sisi lain tak boleh kita lakukan. Jika hubungan dengan pasangan masih dalam taraf ta’aruf menuju tahap serius ke arah pernikahan namun kita ketahui bahwa dia menjalin hubungan dengan yang lain masih bisa kita pertimbangkan apakah hubungan akan berlanjut atau tidak karena dalam proses ta’aruf belum ada ikatan yang pasti seperti halnya dengan pernikahan. Maka langkah yang perlu kita lakukan adalah teruslah melakukan sholat istikharah meminta petunjuk kepada Allah agar diberi jalan yang terbaik. Langkah selanjutnya adalah berbicaralah yang baik dengan dirinya. Ingatkan tentang komitmen keseriusannya ke arah pernikahan. Beri kesempatan kepadanya untuk memperbaiki diri. Jika ada kemantapan hati dan dia berubah lebih baik dalam arti tidak lagi menjalin hubungan dengan wanita lain hubungan ke arah yang serius bisa dilanjutkan. Namun jika ada keraguan dan dia ternyata hanya berubah sementara waktu bahkan sering tidak mengakui bahwa dia menjalin hubungan dengan wanita lain sedangkan bukti nampak nyata, maka apa lagi yang bisa dipertahankan? Mengapa kita masih setia terhadap seseorang yang sudah jelas tidak baik? Bagaimana dia bisa melindungi dan menyayangi pasangan sedangkan kepribadiannya sendiri begitu rapuh? Bagaimana dia akan menjadi pemimpin rumah tangga sedangkan memimpin dirinya sendiri untuk bersikap baik tak bisa? Bagaimana dia bisa menjaga komitmen pernikahan jika memegang komitmennya sendiri tak mampu? Maka pertimbangkan masak-masak saudaraku.. sebelum menyesal pada akhirnya. Pernikahan bukan hanya sehari atau dua hari tapi selamanya, bagaimana akan membangun maghligai rumah tangga yang bahagia jika pondasinya begitu rapuh? Memang mengakhiri hubungan yang sudah serius itu tak mudah. Terasa amat pedih di sudut hati.Kita sering berpikir bagaimana mencari penggantinya sedangkan kita begitu menyayanginya?


Saudaraku.. ketika kita melakukan shalat istikharah bukankah meminta kepada Allah untuk diberi petunjuk tentang pilihan kita? Jika kita sudah berbuat baik, berusaha setia terhadap Allah dengan tidak melanggar syariat-Nya dan setia menjaga hati namun ternyata yang kita damba menodai komitmennya sendiri , barangkali ini adalah hasil dari istikharah kita. Allah telah memberi petunjuk yang jelas. Maka bersyukurlah karena atas kebaikan-Nya Dia menghindarkan sesuatu yang tidak baik untuk kita. Sesungguhnya di balik rasa pedih ada kenikmatan terindah. Bersyukurlah dan berdo’alah semoga Allah mengganti yang lebih baik. Bersyukurlah semoga nikmat-Nya akan bertambah. “....Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmat-Ku ) , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. “ ( QS. Ibrahim : 7 ).


Namun jika kesetiaan ternodai dan sudah terikat dalam pernikahan, maka ketidaksetiaan jangan dibalas dengan ketidaksetiaan pula. Jika hal ini kita lakukan bagaimana nasib rumah tangga? Bagaimana nasib anak ( jika sudah punya ) ? Bagaimana pandangan keluarga besar dan masyarakat? Yang lebih utama bagaimana pandangan Allah terhadap kita? Bukankah ketidaksetiaan itu perilaku tercela mengapa kita juga berperilaku demikian? Maka langkah awal yang kita lakukan adalah instropeksi diri barangkali hal itu terjadi karena kurangnya perhatian kita terhadap pasangan. Atau kewajiban kita sebagai istri/ suami belum kita tunaikan dengan baik. Namun jika kita sudah berbuat sebaik-baiknya dan dia tidak setia maka bersabarlah. Ini adalah ujian dari Allah. Bersabar bukan berarti diam, tapi berikhtiar memperbaiki keadaan. Berbicaralah dari hati ke hati dengan dasar cinta dan kasih sayang, jangan berbicara ketika kita sedang dalam kemarahan. Ingatkan tentang komitmen awal pernikahan. Perceraian memang tidak dilarang namun memperbaiki jalinan rumah tangga dengan sikap saling terbuka,setia , jujur, saling percaya dan bijaksana demi keutuhan rumah tangga itu lebih baik daripada memperturutkan amarah yang berujung pada perceraian. Pernikahan adalah sebuah tim harus saling mendukung dan saling melengkapi. Untuk itulah dibutuhkan sikap saling percaya, keterbukaan,kejujuran dan kesetiaan antara suami dan istri.

Sepucuk surat untuk calon suamiku yang kucintai kerana ALLAH..

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAamiin ya Rabbal'alamin.

Calon suamiku…
Sengaja kusimpan rapi rindu ini,
Hanya kutorehkan dalam bait-bait tinta untukmu,
Yang saat ini belum bisa kuhaturkan padamu.
Hingga saatnya nanti tiba,
Ketika sebuah ikatan suci mengikat jiwa dan raga kita,
Dalam sebentuk ketaatan dan cinta,Upayaku menjadi sebaik-baik perhiasan dunia..

Calon suamiku..
Hari bahagia itu masih beberapa bulan lagi,
Tapi aku sudah merinduimu,
Engkau yang belum pernah hadir dalam episode kehidupanku,
Engkau yang sama sekali tak kukenal sebelumnya,
Pertemuan kita sekali saja..
Saat kau melihatku dan aku melihatmu
Sebuah proses syar’i yang diajarkan oleh Rosul kita yang mulia
Itu sudah cukup bagiku ,Untuk mantap dalam memilihmu..

Calon suamiku..
Bukannya aku ingin membanggakan diri,
Aku memilihmu bukan karena hartamu.
Sebab pernah datang padaku sebelummu seorang yg lebih kaya darimu,

Aku mantapkan hatiku bukan karena parasmu.
Sebab pernah datang padaku sebelummu seorang yg lebih tampan darimu,

Aku putuskan dirimu tuk jadi IMAMku bukan kerana nasab dan kedudukanmu.
Sebab pernah datang padaku sebelummu seorang yg lebih bangsawan dan berpangkat darimu.

Tapi aku tak mau hanya harta, paras, dan nasab atau kedudukan mereka..
Aku tak mau menyia-nyiakan sisa hidupku untuk mereka..
Yang kurang agama dan akhlaqnya..
Tapi aku ingin jadi orang yg beruntung seperti sabda Nabi kita..

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara iaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Untukmu calon suamiku...
Ku memilihmu karena telah sampai berita kepadaku ,
Bahwa kau memiliki pemahaman aqidah yg lurus.
Kau mengusahakan sholat lima waktumu di masjid selalu,
Kau senantiasa mengamalkan sunnah-sunnah Rosul-Mu.
Kau upayakan dirimu tak ketinggalan hadir di majelis ilmu,

Serta alasanmu menikahiku adalah untuk menjaga kehormatanmu.
Telah pula sampai berita dari teman-temanmu,
Bahwa dirimu adalah sesosok yang baik dalam berperilaku.
Bahkan orangtua dan saudaramu memujimu..

Rasulullah Shalallohu’alayhiwasallam bersabda, "Bila datang kepada kalian orang yang kalian senangi akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah dia. Bila kalian tidak melakukannya, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar di bumi." (Shahih at-Tirmidzi 3/305).

Calon suamiku..
Bukannya diri ini mencari kesempurnaan
Karena kutahu sebagaimana ada dalam diriku, pun pasti ada cela dalam dirimu

Tapi kuyakin segala kelebihanmu kan menutupi kekuranganmu
Aqidah, amal sholih, dan akhlaqul karimah yang engkau miliki
Menjadi alasan bagiku menerimamu mendampingi hidupku
Menguatkanku untuk selalu berbakti pada Alloh lalu padamu
Memimpin sekaligus mendidikku dan jundi-jundi kecil kita
Menjadi pribadi sholeh sholehah..
Membangun rumah tangga beraroma surga,,
Berlandaskan tauhid, Bermanhaj ahlus sunnah dengan pemahaman shohabah,

Calon suamiku....
Hari-hariku merayap lambat
Ketika ku hanya bisa berusaha sabar menantimu
Mengikrarkan akad yang kan menjadikanku halal bagimu
Tak ingin menodai proses yang selama ini diperjuangkan benar-benar syar’i

Karena itu..

Terima kasih kau telah menjaga proses ini jauh dari fitnah
Memperhatikan adab-adabnya
Bertaqwa dari segala godaan halus syaithon yang menipu daya..

Calon suamiku..
Jika kau juga merinduiku,
Maka bersabarlah,
Tetaplah mengokohkan aqidah,
Tegarlah dalam menegakkan sunnah,
Istiqomah dalam berakhlaqul karimah,
Bersemangatlah dalam mencari maisyah,

Karena ku disini menantimu,
Dengan segenap rindu dan kesabaranku…
Dengan do’a yang kulantun di hembus angin…
Agar ALLAH senantiasa menjagamu..
Memudahkan urusanmu..
Menjadi bermanfaat bagi kaum muslimin, tak hanya bagiku..

YA RABB

izinkan aku mencintai-Mu walaupun cinta ini tak kan
Sesempurna para nabi-MU,
Dan para kekasih-MU

Izinkan Aku merindukan-MU walaupun rinduku tak sebesar
Para syuhada kepada-Mu

Izinkan aku mencintai-MU lewat sholat yang kudirikan
Yang kadang dgn pikiran melayang ke berbagai
Himpitan dunia

Izinkan aku mencintai-Mu lewat sujud panjangku
Dalam tahajud yang tak sanggup kupenuhi setiap malam

Izinkan aku mencintaimu disetiap lantunan ayat-ayat cinta-MU
Yang masih terbata-bata terlepas dari bibirku

Izinkan aku mencintaimu lewat luka yang pernah
Menggores dihatiku dengan memasrahkan diriku
Kedalam samudra tawakal kepada-MU

Izinkan aku mencintai-MU lewat sepotong hati
Yang masih sering ternodai dan akan
Kubasuh dengan cahaya keimanan kepada-MU

Izinkan aku mencintai-Mu lewat cintaku pada saudaraku

Izinkan aku mencintaMU lewat alunan pena
Yang bersenandung kalamMU

Izinkan aku mencintai-Mu dalam lautan rindu kepada, MU

Izinkan aku mencintaimu walaupun aku harus merangkak
Menggapai cintaMU dimahligai syurga

Inilah aku yang mencoba mencintai MU, semampuku
Dengan segala kelemahanku

Pada siapa lagi aku melabuhkan cintaku selain Pada-Mu
Sang penggenggam jiwaku

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Aamin ya Rahman ya Rahiim

Selasa, 13 Maret 2012

Keterampilan Menulis Berita Melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Keterampilan Menulis Berita
a.Hakikat Teks Berita

Berita merupakan sajian utama sebuah media massa di samping opini. Mencari bahan berita lalu menyusunnya merupakan tugas pokok wartawan dan bagian redaksi sebuah penerbitan pers (media massa). Sebuah berita menyimpan informasi-informasi penting yang harus diketahui oleh pembaca. Berita dapat diikuti dan dilihat melalui media-media massa seperti radio, televisi, koran, majalah, atau internet. Berita adalah laporan mengenai suatu kejadian atau peristiwa aktual yang menarik perhatian orang. Sama halnya dengan pendapat Kusumaningrat (2009:40) berita adalah informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang.
Berita juga dapat diartikan sebagai laporan atau pemberitahuan yang aktual atau dapat juga dikatakan sebagai kabar, pengumuman tentang suatu peristiwa atau kejadian yang disampaikan melalui orang lain baik secara lisan atau tulisan. Hal ini sesuai dengan pengertian yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Salim, 2002:190) berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang disampaikan melalui orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media internet semuanya itu alat untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi.
Masyarakat tidak perlu lagi menghabiskan ongkos dan tenaga yang lebih banyak untuk mendapatkan informasi. Suhandang menjelaskan bahwa berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat yang dibicarakan orang banyak (2004:103—104). Dalam hal ini segala yang baru merupakan bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya. Dengan kata lain, semua hal yang baru merupakan bahan informasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam berita.
Berita merupakan laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Fakta, akurat, ide, tepat waktu, menarik, penting, opini dan sejumlah pembaca/pendengar/penonton merupakan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian. Berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton (Iskandar Muda, 2008:22). Jadi, walaupun ada fakta tetapi jika tidak ada dinilai penting, aktual dan menarik oleh sejumlah besar orang, maka hal tersebut masih belum dapat diangkat sebagai bahan berita. Atau sebaliknya, apabila unsur-unsur tersebut di atas tidak terdapat pada data yang akan dikemas dalam penulisan berita, tetapi seorang redaktur tetap menyajikannya, maka konsekuensi yang akan terjadi, tentu tidak akan memberikan daya tarik bagi para pembaca/pendengar maupun penontonnya. Apabila hal tersebut terjadi, berarti terdapat kegagalan yang sangat prinsip bagi sebuah media baik cetak maupun elektronik.
Tujuan utama penyajian berita adalah mengimpormasikan peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca, mendengar, atau menonton sajian berita tersebut (Iskandar Muda, 2008: 22). Hal-hal yang lazim dilakukan orang secara individu seperti bekerja, belajar atau berdoa bukanlah sesuatu yang istimewa.Tetapi peristiwa-peristiwa seperti pembunuhan, huru-hara, gempa bumi, demonstrasi atau pertemuan-pertemuan tingkat nasional, regional maupun internasional tentu merupakan peristiwa menarik yang sudah barang perlu diketahui oleh orang banyak. Berdasarkan keempat pendapat tersebut, dapat diambil simpulan bahwa berita adalah informasi aktual tentang fakta dan opini mengenai kejadian atau peristiwa yang menarik perhatian umum atau memiliki nilai yang dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar, maupun penonton yang disampaikan melalui orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

b.Unsur-Unsur Berita
Sebuah berita yang baik tidak akan terlepas dari unsur-unsur pembentuknya, karena unsur-unsur itu ibarat sistem anatomi yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Umumnya para pakar sepakat bahwa di dalam sebuah berita terdapat 6 unsur, yang disingkat 5W+H (What, Who, Where, Why, When, dan How) (Chaer, 2010:18—19).
What (apa) artinya, apa yang tengah terjadi. Pertanyaan ini merujuk pada sebuah peristiwa atau kejadian yang ada di sekitar kita yang sifatnya mengagumkan atau menghebohkan. Misalnya, peristiwa kecelakaan, kebakaran, pembunuhan, perampokan, perang, dan sebagainya. Unsur what juga berkenaan dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku atau pun korban dari kejadian itu. Hal yang dilakukan dapat berupa penyebab kejadian tetapi dapat pula berupa akibat kejadian. Nilai what itu ditentukan oleh kelayakan berita itu. Umpamanya, peristiwa tanah longsor yang menelan korban di Sukabumi, Jawa Barat, merupakan unsur what dalam berita.
Who(siapa) artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa dalam berita. Pertanyaan ini merujuk kepada tokoh pelaku dalam kejadian atau peristiwa tersebut. Siapa saja yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung. Unsur who juga berkenaan dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan orang atau pelaku yang terlibat dalam kejadian. Orang yang diberitakan harus bisa diidentifikasi namanya, umurnya, pekerjaannya, dan berbagai keterangan mengenai orang itu. Semakin banyak fakta atau keterangan yang terkumpul mengenai orang semakin lengkaplah berita yang disampaikan. Contoh “Rumah milik Jamilah alias Cantit (68) di jalan Sadar Kampung Panjang Desa Air Tiris Kabupaten Kampar, tepatnya di depan Kantor Desa Kecamatan Kampar Utara terbakar, Jumat (11/2) sekitar pukul 04.00 WIB”. Penulisan berita tersebut menggunakan unsur siapa (who) yang harus diperhatikan apakah tokoh yang diberitakan fakta dan penting sehingga namanya haruslah menjadi subjek dari kalimat awal berita.
Where (di mana) artinya, di mana peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Pertanyaan ini menunjukkan tempat kejadian peristiwa itu berlangsung baik di rumah, di jalan, di kantor, di kebun, di sekolahan, dan lain sebagainya. Unsur where juga berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi. Di sini nama tempat harus dapat diidentifikasi dengan jelas. Ciri-ciri tempat kejadian merupakan hal yang penting untuk diberitakan. Contoh: “Kota Bandung dilanda banjir kemarin. Sebanyak lima ribu warga kehilangan tempat tinggal, namun tidak terdapat korban jiwa”.
When (kapan) artinya, kapan peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Berlangsungnya sebuah peristiwa tidak akan pernah terlepas dengan waktu karena waktu merupakan pengukur atau pembatas terjadinya peristiwa itu. Misalnya pagi hari, sore kemarin, atau malam kemarin. Unsur when juga berkenaan dengan waktu kejadian. Waktu mungkin ada yang sudah terjadi, tetapi mungkin juga yang sedang terjadi, atau pun yang akan terjadi. Contoh “Minggu dini hari sebuah bus yang mereka tumpangi menabrak pohon setelah ke luar jalur jalan karena menghindarkan sebuah sedan yang datang dari arah yang berlawanan”. Pada berita tersebut dapat memberikan informasi dengan jelas kapan terjadinya peristiwa.
Why (mengapa) artinya, mengapa kejadian itu bisa terjadi. Pertanyaan ini lebih mengarah kepada hal yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.Unsur why juga berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar belakang dari suatu tindakan ataupun suatu kejadian yang telah diketahui unsur what-nya. Andaikata what-nya adalah peristiwa tanah longsor yang menelan banyak korban, maka unsur why-nya adalah hal-hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor itu, seperti penggundulan hutan, dan sebagainya.
How (bagaimana) artinya, bagaimana kejadian itu bisa berlangsung. Pertanyaan ini meminta jawaban berupa narasi peristiwa, bagaimana awalnya kejadian itu, selanjutnya bagaimana dan sampai akhirnya. Unsur how juga berkenaan dengan proses kejadian yang diberitakan. Misalnya, bagaimana terjadinya suatu peristiwa; bagaimana pelaku melakukan perbuatannya; bagaimana korban mengalami nasibnya. Contoh“ Mobil itu kehilangan keseimbangan dan menabrak pagar yang ada dipinggir jalan, lalu terguling kedua kali sampai akhirnya tertabrak karena tangki bahan bakar meledak. Sepasang suami istri, dua orang anak, dan seorang pembantu tewas seketika”. Berita tersebut menjelaskan terjadinya sesuatu kecelakaan, sudah tentu seakan-akan dilihat dengan jelas peristiwa terjadinya kecelakaan tanpa melihat yang sebenarnya.

c.Ketepatan Pemilihan Kata dalam Berita
Ketepatan diksi atau pilihan kata dalam berita sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan dari sebuah kata untuk menimbulkan kembali gagasan atau ide yang tepat pada imajinasi, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulisnya. Ketepatan diksi tidak dapat dipisahkan dari kosa kata dan makna, oleh karena itu dapat ditegaskan pula bahwa dalam berita, persoalan pilihan kata akan menyangkut pula masalah makna kata dan penguasaan kosa kata dari seseorang.
Menurut Rahardi (2010:2—3) dalam kerangka pilihan kata, seorang penulis harus dapat memenuhi persyaratan berikut.
1)Memaknai kata secara objektif. Penafsiran makna yang objektif sangat diperlukan, terutama ketika seseorang berurusan dengan segala seluk beluk data atau fakta. Objektivitas di dalam penafsiran atau pemaknaan yang demikian merupakan syarat untuk penulisan berita di dalam sebuah media massa.
2)Memahami penggunaan imbuhan-imbuhan asing pada sebuah kata dengan tepat. Bentuk-bentuk bahasa asing yang dapat digunakan dalam bahasa Indonesia, sesungguhnya hanyalah bentuk-bentuk kebahasaan yang sudah diserap secara resmi ke dalam bahasa Indonesia.
3)Menggunakan kata-kata yang sifatnya idiomatis atau kata-kata yang bersifat senyawa berdasarkan susunan yang tepat dan benar. Bentuk-bentuk senyawa atau bentuk-bentuk idiomatik itu tidak dapat dimodifikasi oleh siapa pun.

d. Kalimat Efektif dalam Berita
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menghadirkan kembali gagasan atau pemikiran yang ada pada pembaca persis seperti apa yang ada pada diri penulisnya. Pemahaman kalimat efektif ini sangat penting bagi para jurnalis dan penyunting bahasa. Adapun ciri-ciri khas kalimat efektif dalam bahasa berita adalah sebagai berikut. (1) kesepadanan struktur, (2) keparalelan bentuk, (3) ketegasan makna, (4) kehematan kata, (5) kecermatan penalaran, (6) kepaduan gagasan, (7) kelogisan bahasa (Rahardi, 2010:52).
Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara gagasan, ide, atau pikiran, dan struktur bahasa yang digunakan di dalam kalimat berita. Ciri kesepadanan tersebut memiliki sejumlah ciri tambahan, diantaranya adalah kejelasan subjek, tidak adanya subjek ganda, tanda penghubung antar kalimat tidak digunakan dalam kalimat tunggal dan predikat tidak didahului kata yang. Sedangkan kepararelan adalah kesamaan bentuk kata atau frase yang digunakan di dalam kalimat. Ciri kalimat efektif berikutnya yang juga muthlak harus dikuasai para jurnalis media dan para penyunting bahasa adalah masalah ketegasan makna. Ketegasan makna dapat dilakukan dengan meletakkan bagian yang hendak ditonjolkan itu kebagian depan kalimat, membuat urutan kata-kata yang bertahap, membuat pengulangan secara proposional, membuat pertentangan atas ide yang ditonjolkan, dan menggunakan beberapa partikel penegas atau penekanan.
Kalimat efektif dalam bahasa jurnalistik juga harus memiliki ciri kehematan. Kalimat yang hemat dengan kata-kata, yang tidak berputar-putar dan yang tidak bertele-tele, cenderung akan semakin tajam digunakan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan. Dalam rangka kehematan kata-kata ini beberapa cara dapat dilakukan, misalnya (1) menghilangkan pengulangan subjek, (2) menghilangkan superordinat, (3) menghindarkan kesinoniman, (4) tidak menggunakan bentuk jurnal yang persis sama. Kecermatan penalaran adalah kehati-hatian dalam menyusun kalimat sehingga hasilnya tidak menimbulkan tafsiran ganda. Kecermatan itu tentunya tidak terlepas dengan kepaduan gagasan pesan yang disampaikan, sehingga dapat diterima secara utuh dan logis oleh pembaca (Rahardi, 2010:53—54).

e. Judul Berita
Kekhasan prinsip di dalam merumuskan judul berita itulah yang pada gilirannya akan membuat media yang bersangkutan dapat diterima oleh pasar dengan baik atau tidak.Menurut Rahardi (2010:135—136) ada beberapa prinsip umum di dalam penulisan sebuah judul berita lazimnya dapat dinyatakan sebagai berikut.
1)Rumusan judul berita yang baik dan benar lazimnya diambilkan dari lead atau teras berita dan rumusan judul itu harus dapat mencerminkan isi beritanya. Rumusannya relatif, kreatif, inovatif, dan kadang-kadang bombastis.
2)Rumusan judul artikel opini/feature/dialog tidak sama dengan rumusan judul berita. Judul artikel diambil dari intisari tulisan, karena artikel tidak memiliki teras berita atau lead.
3)Rumusan judul yang baik harus memperhatikan diksi atau pilihan kata yang tepat. Bahasanya harus memikat dan menarik, tetapi tidak boleh menimbulkan salah tafsir atau penafsiran yang ganda (ambigu).
4)Sesuai dengan kaidah penulisan judul di dalam peraturan umum ejaan yang disempurnakan, huruf pertama kata-kata dalam judul itu harus dikapitalisasikan, kecuali untuk kata-kata tugas seperti konjungsi, preposisi.
5)Jika judul terasa terlalu panjang, judul tulisan itu harus dipisah menjadi dua bagian. Jadi ada judul utama dan ada pula judul tambahan. Judul tambahan dapat lebih panjang daripada judul utama.
6)Rumusan judul dalam berita biasanya diupayakan meggunakan kata-kata yang sifatnya aktif. Bentuk-bentuk yang sifatnya pasif dapat juga digunakan apabila pemakain itu lebih kuat dan lebih bermakna.
7)Rumusan judul dalam berita hendaknya menggunakan kata kerja dan susunan judul itu tidak menggunakan konstruksi inversi. Sehinggga judul itu mudah ditangkap oleh para pembacanya.
8)Jika rumusan judul dimulai dengan angka, kata pertama yang mengikutinya harus ditulis dengan menggunakan huruf awal kapital. Jadi kapitalisasi baru dilakukan pada kata pertama setelah angka tersebut.

f. Teknik Penulisan Berita
Proses menulis berita bukanlah suatu hal yang mudah. Menurut Putra (2006:46-49) ada delapan teknik yang harus diikuti untuk dapat menulis berita yang baik.
1)Berpikir terlebih dahulu, baru Anda menulis.
Sebelum menulis kita harus mempunyai ide terlebih dahulu, sehingga disaat-saat menulis kita tidak akan menemui kebuntuan. Ide yang sudah ada dalam pikiran akan membantu kelancaran dalam penulisan.
2)Tanamkan dalam pikiran Anda bahwa menulis untuk pembaca.
Kita harus selalu berpikir bahwa tulisan yang kita buat bukanlah untuk diri sendiri melainkan untuk pembaca. Untuk itu hindarilah kata-kata yang jauh dari dalam kemanpuan dan dunia pembaca.
3)Menulis dengan tujuan untuk mengungkapkan.
Kita harus biasa menyampaikan sesuatu yang rumit menjadi sederhana dan mudah dimengerti. Dengan mudahnya sebuah informasi dipahami maka akan membuat pembaca lebih tertarik untuk terus membacanya sampai selesai. Dan sebaliknya informasi yang mudah jika disampaikan dengan rumit maka akan menimbulkan kebosanan pada pembaca.
4)Gambaran kata/terminologi yang akrab bagi pembaca.
Kita menulis untuk orang lain untuk itu kita harus mempertimbangkan setiap kata yang kita gunakan untuk berkomunikasi. Kata-kata yang kita gunakan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat pembaca. Kecerobohan dalam menggunakan kata-kata akan menjadikan berita yag kita tulis menjadi asing bagi pembaca dan menimbulkan kesan membosankan.
5)Hindari kata-kata yang tidak menambah arti kalimat.
Kata-kata yang tidak menambah arti kalimat sebaiknya kita hindari karena merupakan pemborosan. Pemborosan kata akan menyebabkan kalimat berbelit-belit dan biasa menimbulkan arti ganda sehingga pembaca akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membaca berita tersebut.
6)Gunakan kalimat yang sesingkat mungkin
Kita harus menggunakan kata yang sederhana dalam kalimat, sehingga pembaca tidak perlu mengulang dua kali dalam memahami isi bacaan. Pengulangan dalam membaca akan menimbulkan kesan bahwa berita yang ditulis tidak menarik dan hanya menghabiskan waktu saja.
7)Buatlah paragraf singkat.
Berikan perhatian khusus pada paragraf pembuka dan paragraf penutup, paragraf pembuka untuk menarik perhatian dan paragraf penutup untuk meninggalkan kesan. Perhatian pembaca terhadap suatu berita akan memotivasi dirinya untuk mengetahui akhir dari berita tersebut.
8)Gunakan kata kongkret dan terukur.
Kata-kata yang abstrak cenderung memancing orang berpikir keras, sedangkan kata yang kongkret memudahkan orang mengidentifikasi. Oleh karena itu kita harus benar-benar memilih kata-kata konkret untuk menyampaikan informasi yang telah kita peroleh.

g.Pengukuran Keterampilan Menulis Berita
Langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran terhadap tingkat keterampilan siswa dalam menulis berita adalah memahami kriteria penilaian berita tersebut, yaitu (1) kelengkapan isi berita (mengandung 5W+H), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan bahasa yang tepat, (5) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita, dan (6) kemenarikan judul (Depdiknas dalam Tabrani, 2011:17).


2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
Belajar adalah modifikasi perilaku melalui pengalaman. Belajar adalah suatu proses kegiatan, bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami proses belajar, bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan perilaku. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan sifat sosial diri siswa karena mereka saling mendengarkan argumantasi teman, menerima pendapat temannya dan merasa bertanggung jawab terhadap temannya.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2011:202). Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk diri sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Kemudian siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan dapat melakukannya dengan seorang diri.
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkin guru mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) lebih efektif daripada oleh guru (Rusman, 2011: 203—204).
Menurut Trianto (2009:56) pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstuktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Kemudian Suprijono (2009:54) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4—6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemanpuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu berjalan dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal-hal yang dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif diantaranya sebagai berikut. (a) kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran kooperatif, (b) jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil, sehingga hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton, (c) kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif, (d) kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran, terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Agar pelaksanaan pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan sebagai berikut. (a) Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model pembelajaran kooperatif di kelas dan menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, (b) Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelompok merupakan kelompok heterogen, (c) diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif, (d) meninggalkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber, (e) mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif adalah model yang dapat mengajak siswa belajar secara berkelompok dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon siswa dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Strategi pembelajaran kooperatif dapat menghidupkan suasana kelas dan dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara fisik dan mental. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar berkelompok, berarti mereka mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan pikiran, baik mengemukakan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar kooperatif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental, akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan, sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rusman (2011:207—208) karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut.
1)Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus manpu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2)Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen mempunyai tiga fungsi, yaitu (a) fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, (b) fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, (c) fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun nontes.
3)Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4)Keterampilan bekerja sama
Kemanpuan bekerja sama itu dipratikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup beriteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah (Muslim Ibrahim dalam Rusman, 2011:208). Pembelajaran kooperatif dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan/atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

c. Langkah dan Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Trianto (2009:66—67) dan Rusman (2011:211) terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.
Tabel I
Langkah-Langkah Model Pembelajarn Kooperatif

Fase/Tahap Tingkah laku guru
Fase I
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Dalam model pembelajaran kooperatif, ada enam jenis model pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kooperatif di kelas. Keenam jenis itu adalah model STAD ( Student Teeam Achievement Division), model jigsaw, model Investigasi Kelompok (Group Investigation), model Make a Match (Membuat Pasangan), model TGT (Team Games Tournaments), model struktural (Rusman, 2011:213—225).

3. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Berita
Menulis merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus. Menulis berarti menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik. Keterampilan menulis tidak akan datang sendiri, hal itu menuntut pelatihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang terprogram (Ramlan, 2007:9).
Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap menerima pelajaran menulis teks berita, guru membagikan contoh teks berita kepada masing-masing kelompok untuk diamati dan dipelajari. Dalam mengamati contoh tersebut, siswa dituntut untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan, kemudian berdiskusi dengan kelompoknya. Unsur-unsur tentang berita yang telah mereka temukan dari contoh mereka analisis dan dituliskan pada kertas dan dibacakan di depan kelas untuk mendapatkan masukan dari teman dan guru. Setelah disajikan di depan kelas, hasilnya ditempelkan, hasilnya ditempelkan di dinding kelas agar siswa dari kelompok lain dapat membacanya.
Kegiatan yang selanjutnya adalah siswa menulis berita dengan tema bebas yang sesuai dengan realita yang ada. Mereka dapat membuat berita dengan mengingat berita-berita yang ada di televisi atau berita yang ada di surat kabar. Berita yang telah ditulis disajikan di depan kelas untuk ditanggapi teman yang lain. Berdasarkan masukan teman dan guru, siswa melakukan perbaikan terhadap berita yang telah ditulis. Agar hasil karyanya dapat dilihat oleh teman-temannya yang lain, berita yang telah dibuat ditempelkan di dinding kelas. Hasil tulisan siswa yang berupa berita dinilai oleh guru untuk mengetahui sampai di mana keterampilan siswa dalam menulis berita.
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru kelas. Menurut Suprijono (2009:46) model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Di dalam proses belajar dan mengajar banyak model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggarakan. Tahap pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil.Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil (Rusman, 2011:218).
Suprijono (2009: 89—91) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah, karena topik ini terdiri dari konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari.Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah, karena topik ini terdiri dari konsep heuristik, kritik, interpretasi, historiografi, maka kelompok terbagi menjadi 4.Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang.Keempat kelompok itu adalah kelompok heuristik, kelompok kritik, kelompok interpretasi, dan kelompok historiografi.Kelompok-kelompok ini disebut kelompok asli.
Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru. Kelompok heuristik akanmenerima materi tekstual dari guru tentang heuristik. Tiap orang dalam kelompok heuristik memiliki tanggung jawab mengkaji secara mendalam konsep tersebut. Demikian pula kelompok kritik, tiap-tiap orang dalam kelompok ini mendalami konsep kritik, demikian seterusnya. Seni berikutnya, membentuk kelompok ahli.Jumlah kelompok ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang, maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah disetiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda-beda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada anggota dari kelompok heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Setelah terbentuk kelompok asli berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Melalui diskusi di kelompok ahli diharapkan mereka memahami topik metode penelitian sejarah sebagai pengetahuan yang utuh yaitu merupakan pengetahuan struktur yang mengintegrasikan hubungan antar-konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal. Artinya, anggota-anggota yang berasal dari kelompok heuristik berkumpul kembali ke kelompoknya yaitu kelompok heuristik, dan seterusnya.Setelah mereka kembali ke kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi di kelompok ahli.
Menurut Rusman (2011:217) arti jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekarja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Kemudian untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keanggotaan kelompok yang heterogen, baik dari segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya. Dengan demikian, cara yang efektif untuk menjamin heterogenitas kelompok ini adalah guru membuat kelompok-kelompok itu. Jika siswa dibebaskan membuat kelompok sendiri maka biasanya siswa akan memilih teman-teman yang sangat disukainya misalnya sesama jenis, sesama etnik, dan sama dalam kemampuan.
Model pembelajaran kooperatif jenis jigsaw adalah strategi belajar kooperatif di mana setiap siswa menjadi seorang anggota dalam bidang tertentu. Dalam model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap level di mana siswa telah mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar bersama. Jenis materi yang paling mudah digunakan untuk pendekatan ini adalah bentuk naratif seperti ditemukan dalam literatur, penelitian sosial membaca dan ilmu pengetahuan. Materi pelajaran harus mengembangkan konsep daripada mengembangkan keterampilan sebagai tujuan umum.
Pada dasarnya jigsaw ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtropik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang. Sejalan dengan pendapat Rusman (2011:217) siswa-siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya. (1) belajar dan menjadi ahli dalam subtropik bagiannya, (2) merencanakan bagaimana mengajar subtropik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompoknya masing-masing sebagai “ahli” dalam subtropiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtropik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtropik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
Kemudian Rusman (2011:218) menjelaskan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. (1) siswa dikelompokkan dengan anggota + 4 orang, (2) setiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda, (3) anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli), (4) setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai, (5) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, (6) pembahasan, (7)Penutup. Pembelajaran model jigsaw ini dikenal dengan kooperatif para ahli.Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Tetapi permasalahan yang dihadapi kelompok sama, setiap utusan dalam kelompok yang berbeda membahas materi yang sama, disebut sebagai tim ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi, selanjutnya hasil pembahasan itu dibawa ke kelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya.
Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw menurut Trianto (2009:73) adalah sebagai berikut. (1) siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5—6 orang), (2) materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa subbab, (3) setiap anggota kelompok membaca subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai ekskresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari ginjal, siswa lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitu pun siswa lainnya mempelajari kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati, (4) anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya, (5) setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. (6) pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
Persyaratan lain yang perlu disiapkan guru, antara lain: (1) bahan diskusi, (2) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sistem evaluasi pada jigsaw sama dengan sistem tipe STAD, yaitu pemberian skor nilai baik secara individual maupun kelompok. Dalam jigsaw ini setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu. Kemudian siswa-siswa atau perwakilan dan kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-anggota dan kelompok lain yang mempelajari materi yang sama. Selanjutnya materi tersebut didiskusikan mempelajari serta memahami setiap masalah yang dijumpai sehingga perwakilan tersebut dapat memahami dan menguasai materi tersebut.


DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi.dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar Muda, Deddy. 2008. Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kasumaningrat. 2009. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakrya.

Mukhtar. 2007. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Nimas Multima.

Muslich, Masnur. 2009. KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasoetion, Noehi dan Suryanto, Adi. 1990. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Putra, R. Masri Sareb. 2006. Teknik Menulis Berita dan Feature.Jakarta Gramedia.

Rahardi, Kunjana. 2010. Dasar-Dasar Penyuntingan: Bahasa Media. Yogyakarta: gramata.

Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman, 2011.Model-Model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta:Raja Wali Pers.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Salim, Peter dkk.2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, produk, dan Kode Etik. Bandung: Cendikia

Tabrani. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Berita dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Bantan Kabupaten Bengkalis”. Tesis tidak Diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana FKIP UNP.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Silberman, Melvin L. 2010. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa.