Sabtu, 14 Januari 2012

PUISI UNTUK AYAH BUNDA

By Strawbery

Ayah dan bunda tersayang,
nanda sangat bersyukur telah lahir ke dunia ini
nanda bersyukur mempunyai ayah dan bunda yang begitu mempesona

ayah, begitu gagah dan tampannya rupamu
bunda, begitu cantik dan indah
setiap teman nanda yang melihat, pasti mereka akan berdecak kagum
kata mereka, betapa beruntungnya nanda yang mempunyai orang tua seperti ayah dan bunda

tapi ayah,
tapi bunda,

kebanggaan nanda sirna setelah kita berkumpul di rumah,
ayah, engkau memang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga

setiap hari ayah selalu pergi sebelum matahari terbit
dan tiba di rumah saat matahari sudah jauh ke peraduannya
tak jarang ayah pulang menjelang pagi

nanda sangat maklum, itu ayah lakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah nanda, yang kata ayah, mahalnya luar biasa,

juga untuk membayar tagihan-tagihan yang nanda tidak mengerti

belum lagi untuk membiayai hobi ayah mulai dari memancing, olahraga futsal, bermain basket, dan masih banyak lagi, yang semua itu ayah lakukan saat akhir pekan, saat seharusnya ayah bermain bersama nanda………
saat kita bersama dirumah, ayah selalu sibuk dengan pekerjaan kantor,

ayah, ini bukan kantor, tapi ini rumah……

saat di rumah, ayah jarang bermain bersama nanda, hanya sesekali saja
dan kalaupun kita bermain, itu ayah lakukan dengan sisa-sisa tenaga yang ada
saat nanda bercerita, ayah hanya menanggapi dengan jawaban “hmm…” atau “oh ya…”
tanpa pernah tau apa sebenarnya yang nanda ceritakan
saat sebelum berangkat ke kantor, ayah selalu mencium nanda dengan terburu-buru,

jarang sekali ayah memelukku erat
bagaimana dengan bunda yang sangat nanda cintai??....
bunda, engkau memang tidak bekerja di luar rumah
nanda sangat senang bunda sering di rumah,

namun,
mengapa bunda di rumah selalu sibuk,
memang bunda selalu masak untuk nanda dan ayah,

tapi,
saat nanda bercerita, bunda tidak pernah menatap mata nanda
bunda pun jarang menatap mata nanda
bunda sering menerima telepon dari teman-teman bunda
bunda sering menjadi tempat betukar pikiran teman-teman bunda,
tapi mengapa saat nanda ingin bercerita, bunda seakan tidak ada waktu

terkadang bunda mendengarkan cerita nanda,
tapi itu bunda lakukan “sambil”

bunda mendengarkan nanda sambil baca novel,
bunda mendengarkan nanda sambil memasak,
bunda mendengarkan nanda sambil berbicara dengan teman bunda
bunda mendengarkan nanda sambil menerima atau membalas sms
dan sambil sambil yang lainnya

bunda, sekali saja, nanda ingin tidak diperlakukan sebagai anak sambilan,
ayah, sekali saja, nanda ingin tidak diperlakukan sebagai anak sisa,
untuk ayah dan bunda, betapa nanda sangat merindukan saat-saat nanda kecil,

saat nanda belum bisa berjalan, ayah dan bunda selalu ada untuk melatih nanda
memegang tangan kecil nanda, kita berjalan bersama

betapa nanda sangat merindukan saat-saat nanda belum bisa membaca, ayah dan bunda selalu ada untuk bercerita tentang apa saja, menjelaskan hal-hal yang nanda tidak mengerti, memberitahu kata-kata baru dan artinya

betapa nanda merindukan saat-saat nanda belum bisa makan dengan baik, ayah dan bunda akan menyuapi nanda dengan sabar, merayu nanda agar mau makan, ayah, terkadang ayah harus melakukan gerakan-gerakan lucu agar nanda mau membuka mulut

ayah dan bunda, betapa nanda rindu suasana itu
ayah dan bunda, nanda selalu berdoa agar keluarga kita selalu dalam cinta kasih Allah,
nanda juga berdoa agar Allah mengembalikan cinta dan kasih ayah dan bunda untuk nanda

“dari nanda yang selalu mencintai ayah dan bunda, selamanya….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar