Rabu, 07 Desember 2011

Pengertian Nilai

Pengertian nilai dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai kadar banyak sedikitnya, nilai juga berarti sebagai sifat-sifat yang penting atau berguna bagi manusia, misalnya nilai pendidikan yang perlu diindahkan. Pengertian nilai menurut Drajadjat Zakiah, (1984:125) adalah sebagai berikut:
Suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang halus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan, maupun prilaku.

Sejalan dengan pendapat di atas, Hamidi, (1993:1) mengatakan pengertian nilai itu adalah sebagai berikut:
Nilai merupakan pembendaharaan bahasa di mana-mana. Diantaranya sejumlah pembendaharaan bahasa dan budaya, nilai merupakan simbol yang sulit dirumuskannya, meskipun simbol atau teks paling sering diucapkan. Kesulitan itu terjadi pertama-tama karena nilai selalu diperlukan apa saja, terutama dalam tingkah laku, perbuatan manusia dan aktivitas manusia. Hampir tidak ada tingkah laku manusia yang terlepas dari nilai-nilai.

Berdasarkan pendapat Hamidy di atas bahwa nilai merupakan simbol yang sulit merumuskannya. Tidak ada keberadaan manusia yang terlepas dari nilai. Hal ini disebabkan karena nilai diperlukan dalam tingkah laku, perbuatan manusia dan segala aktivitas manusia di atur oleh nilai. Selain itu terhadap alam sekitarnya manusia berada dalam posisi menilai, karena lingkungan itu mempunyai peranan atau berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan demikian jelaslah bahwa manusia selalu bergelut dengan nilai sepanjang hidupnya. Manusia membentuk pandangan melalui nilai melalui nilai dan bersikap dengan nilai.
Selanjutnya dalam buku Falsafah Pendidikan Islam juga mengatakan definisi tentang nilai, bahwa nilai adalah sebagai berikut:
Nilai adalah suatu pola pormatif yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitarnya tanpa membedakan fungsi-fungsi bagian-bagiannya. Nilai lebih mengutamakan fungsinya pemeliharaan pola dari sistem sosial. (Arifin, 1987:11).

Pendapat Arifin tentang nilai hampir sama dengan pendapat Hamidy. Karena Arifin juga mengatakan bahwa nilai itu menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Dari kedua pendapat tersebut cukup jelas bahwa nilai itu mengatur tingkah laku manusia terhadap sesama, disamping itu nilai juga mengatur tingkah laku terhadap lingkungannya.
Selanjutnya Hamidy (1993:49) mengatakan ada tiga sistem nilai yang hidup dalam arti dipelihara oleh masyarakat, dihayati dan diindahkan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya sistem nilai yang diberikan oleh agama Islam. Perangkat nilai ini merupakan sistem nilai yang tinggi kualitasnya, paling bagus dan ideal.
Nilai termasuk bidang kajian filsafat, persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai. Filsafat juga sering diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai dan melakukan penilaian.
Menilai berarti menimbang suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kemudian untuk selanjutnya diambila keputusan. Keputusan itu merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, indah atau tidak indah. Keputusan nilai yang dilakukan oleh subjek penilai tentu berhubungan dengan unsur-unsur yang ada pada manusia yaitu unsur-unsur jasmani, akal, rasa, karsa (kehendak) dan kepercayaan. Sesuatu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Medan. 1987. Filsafah Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Daradjat, Zakiah. Dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hamidy. 1993. Nilai Suatu Kajian Awal. Pekanbaru. UIR Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar